20 Nov 2020

Jumat. Why.10:8-11; Luk.19:45-48. Ambillah dan makanlah. Kitab itu akan terasa pahit dalam perutmu tapi manis seperti madu dalam mu-lutmu. Orang yang mewartakan sabda Allah bukan seperti burung beo yang hanya menyuarakannya tanpa mengerti artinya. Ia harus “mema-kan” kitab itu, membatinkan sabda Allah, menjadikan itu bagian dari dirinya seperti apa yang kita makan. Rasanya manis di mulut karena menerima sabda Allah dan taat kepada-Nya. Tapi terasa pahit di perut, karena yang diwartakan itu penghakiman Allah, hukuman bagi orang berdosa yang tidak bertobat. Bagaimana saya membawakan Kitab Suci? Apakah saya mengambil waktu untuk membatinkannya?

Comments are closed.