13 Jan 2020

1Sam.1:1-8; Mrk. 1:14-20. Karena Tuhan telah menutup kan-dungan Hana, Penina selalu menyakitinya, supaya Hana gusar. Orang bisa membunuh dengan senjata api atau senjata tajam. Tapi bisa juga dengan perkataan, yang kadang lebih tajam dari pedang terasah. Hana yang mandul sangat menderita karena ejekan Penina, istri kedua suaminya. Tapi ia bisa bertahan karena menimba kekuatannya dari doa. Dan Tuhan pun mengabulkan doanya. Penderitaan merupa-kan bagian dari hidup setiap orang. Juga Penina, si pengejek itu, tidak luput dari penderitaan. Bisakah kita bersahabat dengan penderitaan kita, melihatnya sebagai sarana untuk menjadi kudus? Itu hanya mungkin kalau kita bertumpu pada Allah, kekuatan kita.

Comments are closed.