Monthly Archives: August 2014

31 Agustus 2014

Minggu Biasa XXII. Yer 20:7-9; Rm 12:1-2; Mat 16:21-27. Engkau telah membujuk aku ya Tuhan, dan aku telah membiarkan diriku Kaubujuk. Bila Tuhan memanggil, Ia tidak memaksa atau mengancam. Ia membujuk dengan halus. Lihat bagaimana Yeremia tawar menawar dengan Allah. Akhirnya ia dengan berat hati menerimanya juga. Dan betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung sebagai nabi. Di saat cobaan datang bertubi-tubi dari orang-orang yang menolak Allah dan nabi-Nya, Yeremia ingin lari saja. Tapi ia tidak mampu. Kasih Tuhan begitu kuat. Memang, hanya dengan kekuatan kasih Tuhan kita bisa bertahan.

30 Agustus 2014

Sabtu. 1Kor 1:26-31; Mat 2:14-30. Apa yang bodoh di mata dunia dipi-lih oleh Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat. Tuhan-lah yang memilih dan memanggil orang bagi tugas-tugas yang khusus. Ia tidak memilih orang yang paling hebat dan paling kuat. Para nelayan yang tak terpelajar dijadikan sokoguru dari jemaat yang Ia dirikan. Maka nyatalah bahwa kuasa Allah yang bekerja, bukan kehebatan mereka. Jadi tidak alasan bagi siapa pun untuk bermegah, kecuali dalam kelemahannya sendiri. Seorang yang gagap bisa menjadi pengkhotbah kondang yang berkhotbah di mana-mana. Ia hanya bisa bersyukur. ‘Aku yang dulu gagap ini bisa lancar berbicara mengenai perbuatan-perbuatan besar Allah. Terima kasih, Tuhan.’