26 Mar 2011

Sabtu. Mi 7:14-15.18-20; Luk 15:1-3,11-32 . Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah hilang dan didapat kembali. Barangkali si sulung dan seluruh isi rumah tangga merasa lega ketika si bungsu, anak durhaka itu pergi meninggalkan rumah. Mereka berharap ia jangan pulang. Tak disangka ia sudah pulang lagi dalam keadaan sangat mengenaskan seperti seorang pengemis. Siapa yang menyambutnya? Bapanya! Ia pergi menyongsongnya dengan gembira dan segera memulihkan kedudukannya sebagai anak. Ia mengajak seluruh rumah tangganya ikut bersukacita. Bagi si sulung itu seperti menelan pil pahit. Ia memilih tinggal di luar dan tak mau melihatnya lagi. Bapa membujuk dia, dan hari ini Bapa membujuk kita juga untuk menjadi sehati dan sepikir dengan Dia, menjadi pengampun.

Comments are closed.