Monthly Archives: October 2009

31 Okt 2009

Sabtu. Rm 11:1-2a.11-12.25-29; Luk 14:1.7-11. Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya. Dari pensiunnya yang tidak terlalu besar, Ibu Titi menanggung biaya sekolah anak tetangganya yang miskin.Tapi pada akhir tahun ajaran, anak itu tidak naik, bahkan dikeluarkan dari sekolah karena tidak pernah membayar uang sekolah dan sering mencuri. Ibu Titi menyesal sekali. Sekiranya diberikan kepada anak lain pasti akan lebih dimanfaatkan— Setiap hari dan setiap saat Allah melimpahkan kasih karunia-Nya kepada kita. Banyak yang terbuang percuma karena kita tidak menyadari pemberian-pemberian Allah. Atau kita terlalu sibuk dan tidak peduli. Allah tidak menyesali kasih setia-Nya. Ia memberi dan terus memberi walau tak ditanggapi.

30 Okt 2009

Jumat. Rm 9:1-5; Luk 14:1-6. Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur yang menurunkan Mesias dalam keadaan-Nya sebagai manusia. Gereja perdana mengalami banyak kesulitan dan hambatan dari orang Yahudi fanatik. Mereka menghendaki orang dari bangsa lain yang mau menjadi kristen harus menjadi Yahudi dahulu dengan disunat dan mematuhi seluruh hukum Taurat. Paulus punya alasan untuk membenci mereka. Tapi kasih Kriatus yang bekerja dalam dirinya lebih kuat. Dalam hatinya ada kesedihan yang mendalam. Sebelumnya ia menulis bahwa tak ada sesuatu pun yang bisa memisahkan dia dari Kristus. Sekarang ia rela menjadi orang terkutuk dan terpisah dari Kristus, seandainya dengan itu ia bisa menyelamatkan bangsa itu. Semua bangsa adalah milik Allah. Ia ingin semuanya selamat.